Selasa, 19 Agustus 2014

Makanan Khas Malang

                                                           Bakso Sum-Sum Cak Hadi
Setelah 20 tahun berjualan bakso keliling, pada 1997, akhirnya Hadi Prayitno menemukan cita rasa bakso sumsum. Gara-garanya, dia diminta pelanggannya membuatkan bakso sumsum. Sejak itu pula, dia pun mengganti resep bakso menjadi bakso sumsum hingga saat ini.
Hadi Prayitno sudah menggeluti bisnis berjualan bakso sejak tahun 1980, tapi waktu itu baksonya masih bakso biasa dan armada jualannya dalam masih berbentuk gerobak. Dia berjualan bakso keliling selama kurang lebih 20 tahun. Suatu hari, sekitar tahun 1997, salah satu pelanggannya yang bernama Solikah mengalami kecelakaan. Solikah meminta Hadi untuk membuatkan dirinya bakso isi sumsum. Hadi yang belum tahu-menahu soal sumsum pun iseng melakukan eksperimen. Tak disangka, berawal dari eksperimen tersebut, banyak yang minta dibuatkan juga. Akhirnya dia menetapkan pentol sumsum sebagai jualan tetapnya.
Hadi yang tak pernah puas dengan apa yang sudah diraih ini, terus melakukan inovasi. Hingga suatu hari, Hadi yang hobi kuliner sedang mencoba tahu manis di daerah Blimbing. Dia tergugah oleh rasa tahunya yang meresap dan rata dari tengah hingga ujung tahu. Hanya dengan mencicipi, dia sudah tahu komposisi makanannya. Dia pun mencoba bereksperimen membuat tahu buatannya dengan bumbu yang sama seperti tahu manis Blimbing. Alhasil, tahunya pun banyak yang menggemari. Hadi mengatakan, suka kuliner dan makan makanan yang enak dan terkenal. Ini karena dia penasaran dengan rasa dan ciri khas makanan tersebut. ”Ketika suatu makanan punya ciri khas dan rasanya lezat, otomatis sudah akan melekat di hati masyarakat,” ujar pria tujuh anak ini.
Awalnya, gerobak bakso Hadi mangkal di Jl Ronggolawe, Kabupaten Malang, di tempat adiknya. Lalu, dia pindah karena diusir oleh adik kandungnya sendiri. Selanjutnya, dia pindah rumah ke Arjosari, tapi tragis musibah menimpanya. Bison yang ditumpangi Hadi bersama istri ketiganya (sebelumnya, dia pernah dua kali menikah dan dua kali bercerai) yang akan operasi caesar, dalam perjalanan ke rumah sakit bertabrakan dengan truk. Istrinya meninggal dalam kecelakaan itu.
Beberapa waktu kemudian, Hadi menikah lagi kemudian pindah ke Jl Timur Candi, Singosari. Kejadian buruk menimpanya lagi, istrinya yang keempat meninggal dunia karena sakit komplikasi. Menikahi istri kelimanya, dia pindah di belakang Pegadaian Singosari, lalu pindah lagi di Jl Masjid. Istri kelimanya pun meninggal dunia, kemudian dia menikah lagi dengan istri keenam dan menemukan tempat yang dia rasa nyaman yaitu Jl Kertanegara No. 117 pada tahun 2009 yang ditempati hingga saat ini.
”Awalnya hanya menyewa, kemudian rumah yang saya sewa itu dijual. Saya kemudian meminjam uang di Bank BRI sebanyak Rp 100 juta untuk membeli rumah yang dia sewa. Saya jadi bisa membangun musala serta kamar mandi di belakang warung,” ujar pria asli Singosari ini.
Meskipun warungnya sekarang ramai, dari dulu hingga sekarang, dia hanya dibantu oleh dua pegawai. ”Dulu saya pakai jasa orang. Namun sekarang saya minta bantuan saudara sendiri. Sebab, kalau keluarga sendiri kami akan lebih percaya,” kata dia.
Menurut Hadi, bakso sumsumnya menjadi sangat terkenal karena dia selalu mempertahankan kualitas rasanya. ”Saya tidak mau memperbesar ukuran pentol, karena nanti repot lagi menakar antara daging, tepung kanji, dan sumsumnya supaya bisa pas,” ujar pria 61 tahun ini.
SUHARTO/RADARMALANG
RADARMALANG

Dirinya pun hingga sekarang tidak mau membuka cabang, selain karena pengawasan yang susah, kualitas rasa juga harus berasal dari satu tangan. Bagi Hadi, beda tangan maka akan menghasilkan rasa yang berbeda juga. Bakso sumsum buatan Cak Hadi memang khas, pentol sumsumnya yang lembut dan lumer di mulut ketika digigit.
Rasanya pun lezat dan berbeda dengan bakso-bakso lain di Kabupaten Malang. Warung kecil ini pun tidak pernah sepi, meskipun di hari puasa. Setiap hari, pelanggan datang silih berganti. Walaupun tempatnya berada di dalam gang, namun para pelanggan tetap rela antre berdatangan demi mencicipi bakso yang kata orang-orang adalah bakso sumsum pertama di Kabupaten Malang.

sumber : http://radarmalang.co.id/bakso-sumsum-cak-hadi-kuliner-khas-singosari-kabupaten-malang-9572.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar